Kamis, 17 Desember 2015

Provinsi-Provinsi di Indonesia

Klik nama provinsi untuk langsung menuju ke bagian tentang provinsi bersangkutan.

Nama-nama 34 Provinsi di Indonesia beserta Nama Ibukotanya

  1.     Provinsi Nanggro Aceh Darussalam yang beribukota di Kota Banda Aceh
  2.     Provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Kota Medan
  3.     Provinsi Sumatera Barat yang beribukota di Kota Padang
  4.     Provinsi Riau yang beribukota di Kota Pekan Baru
  5.     Provinsi Kepulauan Riau yang beribukota di Kota Tanjung Pinang
  6.     Provinsi Jambi yang beribukota di Kota Jambi
  7.     Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota di Kota Palembang
  8.     Provinsi Bangka Belitung yang beribukota di Kota Pangkal Pinang
  9.     Provinsi Bengkulu yang beribukota di Kota Bengkulu
  10.     Provinsi Lampung yang beribukota di Kota Bandar Lampung
  11.     Provinsi DKI Jakarta yang beribukota di Kota Jakarta
  12.     Provinsi Jawa Barat yang beribukota di Kota Bandung
  13.     Provinsi Banten yang beribukota di Kota Serang
  14.     Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Semarang
  15.     Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beribukota di Kota Yogyakarta
  16.     Provinsi Jawa Timur yang beribukota di Kota Surabaya
  17.     Provinsi Bali yang beribukota di Kota Denpasar
  18.     Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Kota Mataram
  19.     Provinsi Nusa Tenggara Timur yang beribukota di Kota Kupang
  20.     Provinsi Kalimantan Barat yang beribukota di Kota Pontianak
  21.     Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Kota Palangkaraya
  22.     Provinsi Kalimantan Selatan yang beribukota di Kota Banjarmasin
  23.     Provinsi Kalimantan Timur yang beribukota di Kota Samarinda
  24.     Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Kota Tanjung Selor
  25.     Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Kota Manado
  26.     Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Kota Mamuju
  27.     Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kota Palu
  28.     Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kota Kendari
  29.     Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Kota Makassar
  30.     Provinsi Gorontalo yang beribukota di Kota Gorontalo
  31.     Provinsi Maluku yang beribukota di Kota Ambon
  32.     Provinsi Maluku Utara yang beribukota di Kota Ternate
  33.     Provinsi Papua Barat yang beribukota di Kota Kota Manokwari
  34.     Provinsi Papua yang beribukota di Kota Jayapura

Senin, 17 November 2014

Biografi Amir Syarifuddin


Nama :Yoel Andrew
Kelas :XI IPS 3




 


Amir Sjarifoeddin

Amir Sjarifuddin lahir di Medan, Sumatera Utara pada 27 April 1907 adalah seorang tokoh Indonesia, mantan menteri, dan perdana menteri pada awal berdirinya negara Indonesia. Amir memulai jenjang pendidikannya di ELS atau sekolah dasar Belanda di Medan pada tahun 1914 hingga selesai Agustus 1921. Kemudian atas tawaran saudara sepupunya, T.S.G. Mulia yang baru saja diangkat sebagai anggota Volksraad, Amir meneruskan sekolahnya di Leiden.

Pada periode 1926-1927, Amir aktif sebagai anggota pengurus perhimpunan siswa Gymnasium di Haarlem dan selama itu pula Amir sering terlibat dalam diskusi-diskusi kelompok Kristen. Salah satunya di kelompok CSV-op Java yang menjadi cikal bakal dari GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia). Namun Amir tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di Leiden, karena pada September 1927 setelah lulus ujian tingkat kedua, Amir harus kembali ke Medan karena masalah keluarga, walaupun teman-teman dekatnya mendesak agar menyelesaikan pendidikannya di Leiden. Setelah itu Amir meneruskan kembali pendidikannya di Sekolah Hukum di Batavia dan tinggal di asrama pelajar Indonesisch Clubgebouw, Kramat 106, bersama dengan senior satu sekolahnya Mr. Muhammad Yamin.
Menjelang invasi Jepang ke Hindia Belanda, Amir berusaha menyetujui dan menjalankan garis Komunis Internasional agar kaum kiri menggalang aliansi dengan kekuatan kapitalis untuk menghancurkan Fasisme. Amir diminta oleh anggota-anggota kabinet Gubernur Jenderal, menggalang semua kekuatan anti-fasis untuk bekerja bersama dinas rahasia Belanda dalam menghadapi serbuan Jepang. Rencana tersebut tidak banyak mendapat sambutan, ini disebabkan karena rekan-rekan Amir sesama aktivis masih belum pulih kepercayaannya terhadap Amir akibat polemik yang terjadi di awal tahun 1940-an dan mereka tidak paham akan strategi Amir melawan Jepang.
Pada bulan Januari 1943 Amir tertangkap oleh fasis Jepang. Kejadian ini diartikan sebagai terbongkarnya jaringan organisasi anti fasisme Jepang yang sedikit banyak mempunyai hubungan dengan Amir. Melalui beberapa sidang pengadilan tahun 1944, hukuman terberat dijatuhkan pada para pemimpin Gerindo dan Partindo Surabaya.
Setelah Peristiwa Madiun 1948, pemerintah menuduh PKI berupaya untuk membentuk negara komunis di Madiun dan menyatakan perang terhadap PKI. Amir sebagai salah seorang tokoh PKI yang pada saat terjadi peristiwa Madiun sedang berada di Yogyakarta dalam rangka kongres Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) juga ditangkap beserta beberapa orang temannya.
Tanggal 19 Desember 1948, sekitar tengah malam, di dekat desa Ngalihan, Amir Sjarifuddin tewas ditembak dengan pistol oleh seorang letnan Polisi Militer. Sebelumnya beberapa orang penduduk desa setempat telah diperintahkan untuk menggali sebuah lubang besar. Dari sebelas orang yang diangkut dengan truk dari penjara di Solo, Amir orang pertama yang dieksekusi malam itu.
Riwayat karir Amir Sjarifuddin:
•  Menteri Penerangan Kabinet Presidensial (19 Agustus 1945 - 14 November 1945)
•  Menteri Keamanan Rakyat Kabinet Sjahrir I (14 November 1945 - 12 Maret 1946)
•  Menteri Penerangan (ad interim) Kabinet Sjahrir I (14 November 1945 - 3 Januari 1946)
•  Menteri Pertahanan Kabinet Sjahrir II (12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946)
•  Menteri Keamanan Rakyat Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
•  Perdana Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 29 Januari 1948)

 Sumber: http://www.tuanguru.com/2012/11/biografi-singkat-amir-sjarifuddin.html



Selasa, 28 Oktober 2014

Susunan Kabinet Kerja

Susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK

 

       


 

 Berikut susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Marwan Jafar