Senin, 28 April 2014

Nama :Yoel Andrew
Kelas :X IPS 3


Ulasan Mengenai Pileg 2014

Pemilu pileg tahun ini diwarnai dengan  pemilihan ulang suara di karanakan banyak surat suara yang tertukar dengan dapil caleg wilayah lain, selain itu banyak juga calon legislatif yang melakukan kecurangan dengan melakukan politk uang. Banyak caleg yang melakukan politik uang agar mereka dapat memenangkan suara terbanyak di wilayah mereka, mereka memberikan uang mulai dari 50.000 rupiah sampai dengan 1.000.000 rupiah sebagai imbalan agar calon pemilih mau memilih mereka. Dan akhirnya banyak pemilih yang tidak memilih mereka walaupun sudah di berikan imbalan. Karena itu banyak caleg yang marah dan beberapa dari mereka meminta kembali uang yang telah di berikan kepada warga masyarakat bahkan ada juga caleg yang melampiaskan amarah nya dengan menutup jalan desa dengan menggunakan bambu dan batu batu besar selain itu ada juga caleg yang membongkar rumah warga yang didirikan di tanah yang dimiliki oleh caleg tersebut karena keluarga yang tinggal di rumah tersebut tidak memilih “dia”. Banyak juga caleg yang stress akibat tidak terpilih sebagai anggota legislatif dan sekarang mereka para caleg yang stress tinggal di pondok pesantren untuk menenangkan diri.

 Untuk Hasil hitung cepat versi Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan peroleh suara tertinggi yang dikutit ketat Partai Golkar di posisi kedua. Di peringkat ketiga ada Partai Gerakan
Indonesia Raya atau Gerindra.

PDIP peroleh suara tertinggi versi quick count LSI dengan angka 19,53% yang disusul Partai Golkar dengan 15,43 persen. Sementara Partai Gerindra menyusul dengan torehan suara 11,76 persen.

Di peringkat lima besar hasil hitung cepat Pileg 2014 versi LSI yakni PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB. Sementara itu dari peringkat kelima hingga kesepuluh ada PAN, PPP, PKS, NasDem, dan Hanura.

Berikut hasil quick count Pemilu 2014 versi LSI untuk 10 besar perolehan suara tertinggi:


  1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 19,53%
  2. Partai Golongan Karya (Golkar): 15,43%
  3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 11,76%
  4. Partai Demokrat: 10,32%
  5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 9,40%
  6. Partai Amanat Nasional (PAN): 7,38%
  7. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 6,91%
  8. Partai Keadilan sejahtera (PKS): 6,21%
  9. Partai Nasional Demokrat (NasDem): 6,01%
  10. Partai Hanura: 5,31%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar